Selasa, 15 Juli 2014

Teori Lempeng Tektonik - Plate Tectonic

Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic) pertama kali dikemukakan oleh McKenzie dan Robert Parker pada tahun 1967, yang kemudian disempurnakan oleh J. Tuzo Wilson. Teori ini menyempurnakan teori-teori sebelumnya menjadi satu kesatuan konsep sehingga bisa lebih diterima oleh para ahli geologi.

Teori ini menerangkan tentang proses dinamika bumi yang mengakibatkan adanya jalur pegunungan dan adanya gempa. Kulit atau kerak bumi disini dinamakan sebagai litosfer (sebuah lempengan keras) yang mengambang di atas cairan kental yang dinamakan sebagai astenosfer. Lempengan-lempengan kulit bumi ini bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada astenosfer. Gerak lempengan tektonik ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yakni:
  • Konvergensi, yaitu merupakan gerakan antar lempeng yang saling mendekat sehingga terjadi tumbukan, tumbukan ini dapat mengakibatkan satu lempeng menunjam ke bawah lempeng yang lain. Lempengan tersebut dapat terjadi antar lempengan benua maupun lempengan samudera. Kemudian zona berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera disebut sebagai zona subduksi (subduction zone).
  • Divergensi, yaitu merupakan gerakan saling menjauh antar lempengan. Jarak pisah antar lempengan itu nantinya akan diisi dengan kerak lempengan yang baru. Adapun zona tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik ini disebut zona divergen (divergen zone) atau batas lempeng konstruktif. 
  • Transform atau sesar mendatar, yaitu merupakan gerakan saling melewati yang terjadi antar lempengan sehingga terjadi gesekan (tidak bertabrakan). Pada kejadian ini, akan muncul gempa yang sering kali berkekuatan besar. Zona tempat lempengan saling bergesekan ini dinamakan sebagai zona transform (transform zone).
Secara garis besar, teori ini beranggapan bahwa benua tersusun dari satu lapisan, yaitu lapisan darat yang menumpang diatas lapisan samudra yang membelok. Teori ini diinggap relevan dengan pembentukan-pembentukan geologis yang ada di muka bumi, sehingga teori ini masih digunakan sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar