Selasa, 30 Oktober 2012

Pojok Delayota


Delayota, SMAN 8 Yogyakarta akan selalu dikenang oleh siswanya meskipun telah menjadi seorang alumni, begitulah ungkapan dari banyak alumni delayota. Tak hanya sekolah, semua hal yang ada di delayota memiliki kenangan tersendiri bagi tiap siswa di delayota. Kelas, kantin, mushola, lapangan, ruang OSIS, parkiran, atau lorong-lorong sekolah adalah saksi bisu yang mengiringi perjuangan mereka selama masa putih abu-abu.

Ruang kelas 12 IPA 4 (tahun 2012)

Di ruangan ini banyak cerita yang telah kami ukir di dalamnya, kami belajar bersama menuntut ilmu, bermain, bahkan sekedar melakukan hal konyol. Suka duka kami jalani bersama di kelas ini, karena inilah rumah kedua kami, tempat keluarga kedua kami tinggal di delayota.

Lapangan Sepak Bola

Memang tak sehijau rumput tetangga, tapi disinilah bibit-bibit baru muncul. Lapangan SMAN 8 Yogyakarta yang kering ketika kemarau dan tergenang saat hujan mengguyur, tapi kami tetap bangga pernah memijakkan kaki kaki di atas tanah lapang ini.

Lapangan Basket

Bukan cuma saat olahraga, bukan cuma sepulang sekolah, saat pelajaran pun kami sering bermain di tempat ini, di lapangan basket untuk sekedar melepas penat dan pikiran, dan tempat ini lah saksi kami ketika membolos pelajaran kemudian bermain futsal atau basket bersama
.
Lobi SMAN 8 Yogyakarta

Disinilah awal kami memijakan kaki, tempat awal sebelum memasuki delayota, sekolah tercinta. Dapat terlihat jelas simbol Pakci bertuliskan SMAN 8 Yogyakarta. Kami bangga pernah menjadi bagian dari sekolah ini.

Gazebo Tengah

Tempat  favorit nan sejuk ditengah lingkungan SMAN 8 Yogyakarta, menjadikan gazebo tempat yang cocok untuk sekedar duduk berbincang menghabiskan waktu usai pulang sekolah. Gazebo syarat dengan goresan kenangan siswa delayota, menjadi saksi bisu perjuangan siswa delayota.

Jumat, 03 Agustus 2012

SMAN 8 YOGYAKARTA

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Yogyakarta atau SMAN 8 Yogyakarta dahulunya adalah bernama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan 10 (SMPP 10) yang oleh banyak kalangan saat ini lebih dikenal dengan sebutan DELAYOTA, merupakan salah satu sekolah favorit di Yogyakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 235/O/1973 tertanggal 18 Desember 1973, Sekolah Menengah Penbangunan Persiapan (SMPP) di Indonesia sejumlah 34 buah sekolah (termasuk SMPP 10 Yogyakarta) pada hari Selasa Pahing tanggal 8 Januari 1974 kegiatan belajar mengajar SMPP 10 Yogyakarta dengan menempati gedung baru berlantai dua. Sebagai penyelenggara kegiatan proses belajar mengajar di serahkan SMA Negeri 5 Yogyakarta yang waktu itu dipimpin oleh Bapak R. Muh. Solihin, dengan jumlah siswa 196 orang terbagi dalam 5 kelas.

Pada tanggal 1 April 1975 sejumlah 21 orang guru dan 12 orang karyawan tata usaha dengan resmi dimutasi dari SMA Negeri 5 Yogyakarta ke SMPP 10 Yogyakarta. Pada tahun pelajaran 1976 SMA 5 Yogyakarta dipindahkan ke lokasi baru yaitu Desa Tinalan, Kecamatan Kotagede Yogyakarta. Oleh karena itu SMPP 10 Yogyakarta harus berusaha melengkapi meja dan kursi siswa yang jumlahnya tidak sedikit. Namun kerjasama sekolah dengan BP-3 serta bantuan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maka kekurangan tersebut dapat diatasi.
Tahun pelajaran 1977 SMPP 10 Yogyakarta ditunjuk oleh Depdikbud menjadi sekolah Pradiseminasi untuk sistem pengajaran dengan modul. Pada tahun pelajaran 1980/1981, nama SMPP 10 Yogyakarta semakin terkenal dalam masyarakat. Akibatnya animo untuk masuk SMPP 10 Yogyakarta semakin besar.
Pada tahun pelajaran 1982/1983 SMPP 10 Yogyakarta mendapat kepercayaan Dekdikbud untuk melaksanakan sistem belajar tuntas (mastery Learning) pendekatan seluruh kelas (pada waktu itu jumlah kelas 12 buah, masing-masing tingkat 4 kelas). Tahun pelajaran 1985/1986 terjadi perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA 8 Yogyakarta. Pada tahun ini juga diberlakukan kurikulum 1984 dengan penjurusan di kelas dua dengan 4 program pilihan yaitu A1 untuk program IPA, A2 program Biologi, A3 program IPS dan A4 program ilmu pengetahuan Bahasa.

Riwayat singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak dapat meninggalkan riwayat SMPP 10 Yogyakarta, karena secara kelembagaan SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah nama baru SMPP 10 Yogyakarta. Perubahan nama berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0353/O/1985 tertanggal 8 Agustus 1985, tentang perubahan nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). Selanjutnya dengan instruksi Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01/F/96 tertanggal 17 Januari 1986 tentang perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA Negeri 8 Yogyakarta.

Dengan perjuangan sekuat tenaga baik kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, selangkah demi selangkah prestasi SMA 8 terus meningkat baik prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini terlihat dari rata-rata nem EBTANAS maupun keberhasilan dalam menempuh UMPTN dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Prestasi non akademik (bersifat Ekstrakurikuler) hal ini dapat dari peroleh penghargaan/ piala/ tropi kejuaraan apabila dibuat rata-rata dalam satu bulan mendapat 5-10 buah tropi kejuaraan dalam berbagai kegiatan. Itulah perjalanan SMA Negeri 8 Yogyakarta yang semula bernama SMPP 10 Yogyakarta.

Minggu, 29 Juli 2012

Hidraulika Dasar

Hidrolika adalah ilmu yang mempela jari perilaku zat cair terutama air, baik  dalam kondisi diam maupun dalam kondisi  bergerak. Perilaku zat cair (air) dalam keadaan diam dipejari dalam hidrostatika, sedangkan perilaku zat cair (air) dalam keadaan bergerak dipelajari dalam hidrodinamika.

Hidrostatika secara definisi merupakan bagian dari hidraulika yang  membahas dan menjelaskan kondisi zat cair dalam keadaan diam yang biasanya memiliki permukaan konstan, misalnya air dalam kolam atau danau. Dalam hidrostatika ini dibahas mengenai tekanan yang bekerja pada zat cair, adanya variasi tekanan sebagai fungsi jarak vertikal, alat-alat yang digunakan untuk mengukur tekanan hidrostatik. gaya tekan yang bekerja pada permukaan datar dalam zat cair sekaligus pada benda yang bekerja pada zat zair yang bersangkutan, serta penggunaan permasalahan hidrostatika dalam praktek di lapangan.

Hidrodinamika secara definisi merupakan kebalikan dari ilmu hidrostatika, yaitu merupakan bagian dari hidraulika yang  membahas dan menjelaskan kondisi zat cair dalam keadaan bergerak atau mengalir, seperti aliran sungai atau aliran pada pipa. Dalam hidrodinamika ini dipelajari mengenai jenis-jenis aliran air, pengukuran kecepatan aliran dan debit aliran, aliran melalui berbagai alat hidraulika sederhana, seperti lubang dan peluap, serta alat-alat pengukuran yang digunakan dalam mengukur kajian ilmu hidrodinamika.

Dalam dunia Teknik Sipil, penerapan ilmu hidraulika ini erat kaitannya dengan struktur dan mekanisme air mengalir, sehingga dalam pembangunan suatu konstruksi seperti bendungan, selokan, dan lain sebagainya dapat dikontrol secara matematis menggunakan perhitungan-perhitungan rumus hidraulika.

Materi kuliah Hidaulika Dasar 1 Download
Materi kuliah Hidaulika Dasar 2 Download
Materi kuliah Hidaulika Dasar 3 Download
Materi kuliah Hidaulika Dasar 4 Download
Materi kuliah Hidaulika Dasar 5 Download
Materi kuliah Hidaulika Dasar 6 Download
Materi kuliah Hidaulika Dasar 7 Download
Materi kuliah Hidaulika Dasar 8 Download


Tumpuan Struktur Bangunan

Tumpuan pada struktur bangunan pada umumnya bermacam-macam bentuknya, tetapi secara struktur bentuk tumpuan setiap konstruksi adalah sama, yaitu :

Tumpuan Sendi

Definisi umum: tumpuan sendi dapat menerima gaya dari segala arah tetapi tidak mampu menahan momen. Dengan demikian tumpuan sendi hanya mempunyai dua gaya reaksi yaitu reaksi vertikal (RV) dan reaksi horisontal (RH).

Dalam kehidupan sehari-hari, tumpuan sendi paling banyak ditemui pada konstruksi jembatan, seperti pada Jembatan Kali Gajahwong yang berada di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta dan Jembatan Kali Progo di daerah Boyolali. Dimana salah satu tumpuan jembatan adalah tumpuan sendi.


Gambar 1.1 Sendi Jembatan Kali Gajahwong

Pada Jembatan Kali Gajahwong bentuk tumpuan sendi berbentuk seperti pada umumnya, dimana ada 2 segitiga yang mengapit sebuah rol sehingga tumpuan tersebut akan mampu menerima gaya baik vertikal maupun horizontal. Di Jembatan ini, terdapat 4 tumpuan sendi sekaligus yang terletak sejajar menyamping di bawah jembatan.


Gambar 1.2 Sendi Jembatan Kali Progo

Pada Jembatan Kali Progo di Boyolali bentuk tumpuan sendi berbentuk seperti ada 2 lingkaran yang membentuk sebuah sendi pada satu tumpuan. Bentuk sendi pada jembatan ini berbeda dengan bentuk sendi pada jembatan sebelumnya. Pada jembatan modern (baru) bentuk sendi sudah mengalami berbagai variasi salah satunya seperti pada Jembatan Kali Progo di Boyolali. Tetapi meskipun berbeda bentuk, sendi pada jembatan ini tetap memiliki konsep yang sama dengan sendi pada umumnya yaitu dapat menerima gaya dari segala arah tetapi tidak mampu menahan momen.

Kesimpulan:
Ada bermacam-macam bentuk atau variasi sendi pada tiap jembatan dan sendi dapat diartikan struktur yang tidak mengalami defleksi arah vertikal maupun horizontal dan hanya mengalami rotasi pada tumpuannya. 

Tumpuan Rol 

Definisi umum: Tumpuan rol hanya dapat menerima gaya tegak lurus, dan tidak mampu menahan momen. Dengan demikian tumpuan rol hanya dapat menahan satu gaya reaksi yang tegak lurus (RV).

Dalam kehidupan sehari-hari, tumpuan rol paling banyak ditemui pada konstruksi jembatan sama seperti tumpuan sendi, seperti pada Jembatan Kali Gajahwong yang berada di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta dan Jembatan Kali Progo di daerah Boyolali. Dimana salah satu tumpuan jembatan adalah tumpuan sendi.



Gambar 2.1 Rol Jembatan Kali Gajahwong

Pada Jembatan Kali Gajahwong bentuk tumpuan rol terlihat jelas seperti pada gambar 2.1 dimana tumpuan tersebut akan mampu menerima gaya secara vertikal. Di Jembatan ini, terdapat 4 tumpuan rol yang terletak sejajar menyamping di bawah jembatan. Letaknya sendiri berada di sisi lain atau bersebrangan dengan letak tumpuan sendi.



Gambar 2.2 Rol Jembatan Kali Progo

Pada Jembatan Kali Progo, sama seperti tumpuan sendi di jembatan ini, bentuk tumpuan rol pada jembatan ini pun memiliki variasi bentuk yang berbeda dengan rol pada umumnya. Rol di Jembatan ini terdapat 2 buah rol yang berjajar dan bentuknya hampir menyerupai katrol. Letaknya pun bersebrangan dengan letak tumpuan sendi.

Kesimpulan:
Terdapat variasi bentuk rol pada tiap jembatan dan rol dapat diartikan struktur yang tidak mengalami defleksi vertikal dan memiliki rotasi serta defleksi horizontal. 

Tumpuan Jepit
Definisi umum: Tumpuan jepit dapat menahan gaya ke segala arah dan dapat menahan momen. Dengan demikian jepit mempunyai tiga reaksi yaitu reaksi vertikal (RV), reaksi horisontal (RH) dan reaksi momen (RM).

Dalam konstruksi bangunan, tumpuan jepit banyak ditemui di berbagai tempat, baik itu di kontruksi bangunan publik maupun pada konstruksi rumah sekalipun.




Gambar 3.1 Tumpuan Jepit di Rumah

Tumpuan jepit hampir di semua konstruksi bangunan gedung memiliki bentuk yang sama, hanya ukurannya saja yang berbeda. Seperti pada gambar 3.1 dimana balok disilangkan dengan kolom. Dan pada persilangan atau perpotongan itulah yang dinamakan tumpuan jepit.



Gambar 3.2 Tumpuan Jepit Stadion Sultan Agung

Pada konstruksi bangunan besar, seperti Stadion Sultan Agung, Bantul pun memiliki tumpuan jepit yang sama seperti pada konstruksi rumah. Dimana kolom dan balok disilangkan untuk membentuk tumpuan jepit. Pada  Stadion ini, terdapat banyak sekali tumpuan jepit dengan ukuran yang bervariasi, karena ukuran Stadion ini sendiri memang besar.

Kesimpulan:
Tumpuan jepit paling banyak ditemukan di berbagai konstruksi bangunan daripada tumpuan rol dan sendi. Tumpuan Jepit dapat diartikan struktur yang tidak mengalami rotasi, serta defleksi dalam arah vertikal maupun horizontal.

Komputer Grafis Struktur Bangunan

Komputer Grafis Struktur Bangunan sebenarnya berkiblat pada kemampuan grafis dalam komputer, atau secara umum bisa disebut gambar teknik. Dalam Komputer Grafis Struktur Bangunan juga digunakan aplikasi penunjang seperti AutoCAD. Perbedaannya dengan gambar teknik lainnya adalah isi dari gambar tersebut, dimana dalam Komputer Grafis Struktur Bangunan ini hanya dipelajari mengenai segala hal yang berkaitan dengan bangunan yang kemudian diaplikasikan ke dalam bentuk digital.

Nah, berbicara soal gambar bangunan, apakah perbedaannya dengan jurusan Arsitek? Jawabannya jelas berbeda. Arsitek tentu lebih melihat dari sisi seni, sedangkan Teknik Sipil lebih melihat ke struktur atau kekuatan suatu bangunan, sehingga apabila diterapkan dalam aplikasi ( AutoCAD ) arsitek akan menampilkan bentuk bangunan yang dibuatnya ke dalam bentuk 2D dan 3D, karena bentuk atau hasil karyanya akan terlihat jelas saat ditampilkan dalam wujud 3 dimensi. Sedangkan Teknik Sipil, cukup menampilkan bentuk atau hasil karyanya ke dalam wujud 2 dimensi, karena secara keseluruhan lebih menonjolkan aspek struktur dan kekuatan bangunan.

Dalam pembuatan Grafis Struktur Bangunan menggunakan AutoCAD, diperlukan keahlian, ketelitian, dan juga kesabaran. Keahlian diperlukan untuk membuat tampilan yang mudah dibaca dan dipahami orang lain secara universal, ketelitian diperlukan karena ukuran yang digunakan merupakan ukuran yang sebenarnya ( dikonversikan menggunakan skala ), dan kesabaran diperlukan karena banyaknya garis dan perhitungan akan menentukan tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Sehingga mutlak dalam pembuatan grafis ini perlu mempelajari dasar-dasar dari AutoCAD sebelumnya. Berikut ini adalah hasil praktikum mata kuliah Komputer Grafis Struktur Bangunan di Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia pada tahun 2012.

Download Laporan Komputer Grafis Struktur Bangunan disini

Sabtu, 28 Juli 2012

Teknologi Bahan Konstruksi

Teknologi Bahan Konstruksi mempelajari materi dan praktek mengenai bahan bangunan untuk menghasilkan bangunan yang kuat, kokoh, serta tahan lama, seperti mempelajari agregat halus, agregat kasar, semen, air, besi, baja, kayu, dan zat-zat lain yang dapat menunjang proses pembangunan.

Dalam suatu pembangunan yang modern, akan erat kaitannya dengan beton. Dimana beton sendiri merupakan hasil pencampuran dari Semen Portland (PC), agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), dan air dengan atau tanpa bahan tambah (admixtures) dalam proporsi masing-masing bahan tertentu. Untuk mendapatkan beton yang baik, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan bahan penyusun yang baik, sehingga perlu dilakukan pengujian dan pemeriksaan bahan di laboratorium.

Selain dengan memperhatikan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan beton, proses pencampuran atau teknik pencampuran yang baik juga sangat berpengaruh terhadap kualitas beton sendiri, seperti cara mengayak pasir, lama pengadukan semen, hingga kadar air dalam campuran beton. Oleh karena itu, keberadaan Teknologi Bahan Konstruksi sangat berpengaruh dalam dunia teknik sipil. Berikut ini adalah hasil praktikum mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi di Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia pada tahun 2012.

Download Laporan Teknologi Bahan Konstruksi disini

Minggu, 15 Juli 2012

Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi

Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan salah satu ilmu yang sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan, sosial, dan bahkan untuk konstruksi sekalipun. Ilmu ini dipelajari pada tingkat universitas dan dimasukan sebagai salah satu mata kuliah untuk jurusan tertentu. Jurusan yang mempelajari Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi ini diantaranya adalah Teknik Sipil ( Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ) dan Kartografi dan Penginderaan Jauh ( Fakultas Geografi ). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi dilihat dari sisi teknik sipil.


Jurusan teknik sipil, tak hanya mempelajari mengenai konstruksi bangunan atau jalan saja, di dalamnya tentu terdapat banyak ilmu lain yang berkaitan dengan ilmu sipil, diantaranya adalah ilmu Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi ini. Salah satu fungsi ilmu ini dalam dunia Teknik Sipil (konstruksi) adalah sebagai acuan saat melakukan pembangunan gedung, dimana ilmu pemetaan digunakan sebagai patokan untuk meletakan posisi suatu gedung atau bangunan. Selain itu ilmu pemetaan juga dapat digunakan untuk menentukan tinggi rendah suatu lokasi yang akan dibuat jalan, pengukuran kontur suatu lahan, serta dapat membantu dalam pembuatan saluran air.

Alat alat utama yang digunakan dalam pemetaan diantaranya adalah theodolith, waterpasss, tripod, dan alat-alat lainnya yang mendukung dalam pemetaan. Sedangkan untuk jenis penggunaan atau penerapan ilmu dalam Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi adalah penimbunan dan penggalian lahan untuk jalan, pengukuran suatu kontur area menggunakan theodolith, dan setting out bangunan. Berikut ini adalah hasil praktikum mata kuliah Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi di Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia pada tahun 2012.

Download Laporan Pemetaan dan Sistem Informasi Geografi disini

Program Studi Teknik Sipil


Di Indonesia ini ada banyak sekali Universitas membuka Program Studi Teknik Sipil di dalamnya, seperti ITB, ITS, UGM, UNS, ataupun universitas swasta seperti UII, UMY, UAJY dan lain sebagainya. Dalam teknik sipil, terdapat banyak ilmu yang dipelajari dan ilmunya pun sangat luas. Dilihat dari nama Teknik saja pasti di dalamnya tidak lepas dari hitung-hitungan matematika dan fisika, sehingga diperlukan keahlian khusus dalam bidang ini. Untuk fokus materi yang dipelajari, yaitu struktur konstruksi, managemen konstruksi, transportasi, hidrologi, dan masih banyak lainnya karena setiap Universitas memiliki fokus materi yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa informasi mengenai Program Studi Teknik Sipil di beberapa Universitas di Indonesia.

Kampus FTSP ITB

Di ITB Bandung, sistem penentuan Jurusan atau Program Studi ditentukan bukan berdasarkan minat. Pada semester pertama semua mahasiswa akan dijadikan satu di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, yang di dalamnya terdapat Prodi Teknik Sipil, Lingkungan, dan Arsitektur, Sehingga, pihak Universitas-lah yang akan menentukan Prodi untuk mahasiswanya sesuai nilai IP yang diperoleh.

Kampus FTSP ITS

Di ITS Surabaya, Teknik Sipil masuk dalam Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan sama seperti ITB, tetapi di ITS ini mahasiswa langsung dibedakan sesuai Jurusan atau Program Studi masing-masing. Untuk biaya, sama seperti Universitas Negeri lainnya, biaya jalur reguler ditentukan berdasarkan kemampuan orang tua, sedangkan jalur mandiri di ITS ini termasuk mahal dan kabarnya sampai puluhan juta.

Kampus Teknik Sipil UGM

Di UGM Yogyakarta, berbeda dengan ITS dan ITB. Teknik Sipil disini masuk dalam Fakultas Teknik. Sama seperti di Universitas Negeri lainnya, biaya kuliah di sini juga ditentukan oleh kemampuan orang tua untuk semua jalur masuk PTN.

Kampus FTSP UNS

Di UNS Solo, Teknik Sipil masuk ke dalam Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Dilihat dari segi biaya, Teknik Sipil di UNS ini dapat dikatakan memiliki biaya yang lebih murah daripada Universitas Negeri lainnya.

Kampus FTSP UII

Di UII Yogyakarta, Teknik Sipil termasuk dalam Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, sama seperti ITB, UNS, dan ITS. Untuk mata kuliahnya, sama seperti Prodi Teknik Sipil di Universitas lainnya, tetapi karena Universitas ini berlabel islam, maka mata kuliah agama wajib ada di dalamnya.

Kesimpulannya dilihat dari aspek mata kuliah, rata-rata semua Universitas sama dan terdapat beberapa nama mata kuliah yang berbeda. Untuk masalah biaya, Universitas Negeri atau Swasta hampir tidak berbeda jauh, dengan rentang perbedaan satu hingga dua juta rupiah.

Berikut daftar universitas di Indonesia yang prodi Teknik Sipil-nya sudah terakreditasi A, baik negeri maupun swasta yang diambil dari sumber http://ban-pt.kemdiknas.go.id
1. ITB Bandung
2. ITS Surabaya
3. UGM Yogyakarta
4. UAJY Yogyakarta
5. UNS Surakarta
6. UNDIP Semarang
7. UNHAS Makassar
8. UI Jakarta
9. UII Yogyakarta
10. UNISSULA Semarang
12. UNPAR Bandung
13. UNILA Lampung
14. UNSRI Palembang
15. UNSYIAH Aceh
16. UNTAR Jakarta
17. TRISAKTI Jakarta