Senin, 19 Agustus 2013

Program Studi Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari segala aspek tentang fisik dan manusia di permukaan bumi, sehingga di dalamnya terdapat keterkaitan antara Ilmu Sains dan Ilmu Sosial. Dalam lingkup Universitas di Indonesia, Program Studi Geografi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu Program Studi Geografi yang menghasilkan sarjana Sains atau Sosial dan Program Studi Pendidikan Geografi yang menghasilkan sarjana Pendidikan. Di Indonesia,  banyak sekali Universitas yang membuka Program Studi Pendidikan Geografi, seperti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk Program Studi Geografi saat ini hanya terdapat 7 Universitas yang membuka Program Studi ini. Berikut ini adalah Universitas-Universitas yang memiliki Program Studi Geografi didalamnya dengan akreditasi A oleh Kemdiknas yang dikutip dari website masing-masing Universitas.

Universitas Gadjah Mada
Geografi dan Ilmu Lingkungan merupakan salah satu Prodi di Fakultas Geografi UGM dan berada di bawah asuhan Jurusan Geografi Lingkungan. Sebelumnya prodi ini merupakan merger dari tiga prodi (Geografi Manusia, Geografi Umum, Geografi Fisik Lingkungan). Berbeda dengan Program Studi Geografi di Universitas lainnya, di Geografi dan Ilmu Lingkungan UGM ini juga dipelajari tentang Ilmu Lingkungan dan Ilmu Lingkungan.

Gambar Gedung Geografi UGM

Kerjasama pendidikan yang dibangun di Prodi Geografi dan Ilmu Lingkungan UGM saat ini selain kerjasama dalam negeri juga sudah sampai pada kerjasama tingkat internasional (ITC Enschede; Cologne University, Jerman; Chiba University, Jepang dan University of Utrecht). Selanjutnya alumni Geografi dan Ilmu Lingkungan tersebar diberbagai instansi antara lain: Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Koordinasi dan Survai Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), Departemen Kehutanan, BAPPEDA, Badan Pusat Statistik (BPS), Depnakertrans, LIPI, BNPB, Dinas Kesehatan, dan Instansi yang lain. Swasta terkait geografi dan ilmu lingkungan adalah PT ENVICOM, PT Waindo Spec Terra, PT EXSA, ER MAPPER, ESRI, dan lain sebagainya.

Universitas Indonesia
Geografi atau Departemen Geografi merupakan salah satu Program Studi di Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Departemen Geografi memiliki tiga kelompok bidang peminatan, yaitu Geografi Fisik, Perencanaan Wilayah serta Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Penginderaan Jauh (PJ).. Untuk melaksanakan pendidikan, penelitian dan pelayanan.

Gambar Gedung Geografi UI

Departemen Geografi mempunyai 3 Laboratorium dan sarana penunjang lainnya yaitu: 1) Laboratorium SIG dan Penginderaan Jauh, 2) Laboratorium Geografi Fisik, 3) Laboratorium Pengembangan Wilayah. Sarana penunjang yang ada adalah perpustakaan yang memiliki 10.000 buku serta perpustakaan peta yang memiliki koleksi peta-peta topografi dan rupa bumi seluruh Indonesia baik dalam bentuk hard copy maupun digital.

Universitas Negeri Semarang
Program Studi Geografi merupakan salah satu prodi di bawah naungan jurusan geografi FIS UNNES, yang menghasilkan sarjana sain dengan gelar S. Si, Prodi Geografi berdiri pada 20 September 2001 setelah mendapatkan persetujuan perluasan mandat dari DIKTI dengan surat No. 3075/D/T/97, tanggal 2 Desember 1997.

Gambar Gedung Geografi Unnes

Prodi Geografi memfokuskan pada lulusan yang kompeten di bidang geografi khususnya dalam bidang perencanaan wilayah dan informasi geospasial (Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis) yang berbasis konservasi. Keunggulan utama prodi geografi adalah peluang kerja yang besar, karena kebutuhan lapangan kerja lebih besar dari pada lulusan geografi yang dihasilkan.

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta berdiri pada tahun 1983/1984 dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga ahli dalam bidang Ilmu Geografi yang berbasiskan pendekatan keruangan, lingkungan, dan kompleks wilayah.

Gambar Gedung Geografi UMS

Kompetensi keilmuan Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta telah diakui sebagaimana dapat dilihat pada perkembangan status penyelenggaraan kegiatan akademis. Pada tahun 1993, Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta telah diakui status penyelenggaraan kegiatan akademis dengan status Disamakan. Dengan status ini maka Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta berhak menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan kepercayaan penuh dari perencanaan hingga evaluasi kegiatan belajar mengajar secara mandiri.Pengakuan terhadap kompetensi Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dibakukan dengan status Terakreditasi mulai Tahun 1998.

Senin, 15 Juli 2013

Kartografi Dasar

Kartografi adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Sejak zaman dahulu kala pemetaan sudah dilakukan untuk memudahkan segala aktivitas manusia, selain itu untuk menyampaikan informasi secara spesial dari pembuat peta kepada pembaca peta. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas diperoleh langsung dengan melakukan survey ke lapangan. Akan tetapi dewasa ini , setelah ditemukannya komputer, pembuatan peta tidak dilakukan secara konvensional lagi, komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Banyak peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta seperti; CAD, GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta khusus lainnya. sejalan dengan berkembangnya kartografi, pemataan dibedakan menjadi dua diantaranya pemetaan yang mengasilkan data / peta yang digunakan untuk membuat peta lain yang disebut peta dasar, dan pemetaan dengan tema khusus menggunakan peta dasar sebagai acuannya yang dikenal dengan istilah peta tematik. Peta adalah representasi grafis atau model skala konsep spasial. Ini adalah cara untuk menyampaikan informasi geografis. Peta adalah media universal untuk komunikasi, mudah dimengerti dan dihargai oleh kebanyakan orang, tanpa memandang bahasa atau budaya. 

Peta itu sendiri menurut ICA (1973) adalah suatu representasi / gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. ICA telah menetapkan bahwa kartografi operasinya dimulai dari pengumpulan data, klasifikasi, dan analisa data sampai kepada reproduksi, evaluasi, dan penafsiran dari peta. Oleh karena variasinya sangat kompleks untuk menyajikan aspek keruangan, tidak mudah mendefiniskan peta, sehingga dapat mencakup semua pengertian secara jelas untuk semua konteks.Peta Lama memberikan banyak informasi tentang apa yang dikenal di masa lalu, serta budaya dan filosofi dasar peta, yang sering jauh berbeda dari kartografi modern. Peta adalah salah satu cara dimana para ilmuwan mendistribusikan ide-ide mereka dan meneruskannya kepada generasi mendatang (Merriam 1996).

Peta menjadi semakin akurat dan faktual selama abad ke-17, 18 dan 19 dengan penerapan metode ilmiah. Banyak negara melakukan program pemetaan nasional. Meskipun demikian, sebagian besar dunia ini kurang diketahui sampai meluasnya penggunaan foto udara berikut perang Dunia I. Kartografi Modern didasarkan pada kombinasi pengamatan tanah dan penginderaan jauh. Sehingga dalam pengolahan metode kartografi ini diperlukan pemahaman yang mendasar mengenai ilmu kartografi tersebut. Berikut ini adalah hasil praktikum mata kuliah Kartografi Dasar di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada pada tahun 2013.

Download Laporan Kartografi Dasar disini

Rabu, 08 Mei 2013

Objek Kajian Geografi

Geografi sebagai salah satu disiplin ilmu tentu memiliki objek kajian tersendiri, yaitu berupa obyek matrial dan obyek formal. Obyek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, sedangkan obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (obyek material) tersebut.

Objek Material
Objek material yaitu objek yang meliputi letak dan fenomena yang terjadi di geosfer, dimana objek ini merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi. Objek studi geografi tersebut meliputi lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer, diantaranya
  • Atmosfer, yaitu lapisan udara : cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi.
  • Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi.
  • Hydrosfer, yaitu lapisan air yang dikaji dalam Hidrologi dan Oceanografi.
  • Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi am Biologi.
  • Anthroposfer, yaitu lapisan manusia.
Objek Formal
Objek formal yaitu merupakan cara pandang dan cara pikir terhadap objek material geografi yang dilihat dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah, serta waktu. Kalau objek material geografi bersangkut-paut dengan bahan kajian, maka objek formal geografi bersangkut-paut dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah.
  • Aspek Keruangan yaitu mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi nilai suatu tempat. Dimana selanjutnya kita dapat mempelajari tentang letak, jarak, dan keterjangkauan.
  • Aspek Kelingkungan yaitu mempelajari suatu tempat yang berkaitan dengan keadaan tempat tersebut dan komponen-komponennya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air, iklim, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan serta manusia.
  • Aspek Kewilayahan yaitu mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta ciri-ciri khas dari wilayah tersebut. Dengan demikian lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun.
  • Aspek Waktu yaitu mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periode-periode waktu atau perkembangan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb.
MANFAATNYA BAGI PEMBANGUNAN
  • Memetakan persebaran fenomena yang terjadi di permukaan bumi sebagai pembelajaran untuk memajukan suatu daerah.
  • Sebagai acuan untuk penentuan lokasi pertanian, industri dan permukiman masyarakat yang aman.
  • Untuk penentuan lokasi trasmigrasi yang lebih baik.
  • Sebagai pengembangan sarana transportasi.
  • Potensi dan pemanfaatan sumber daya.
  • Untuk menyelesaikan masalah sosial dan kemasyarakatan.

Rabu, 23 Januari 2013

Geografi dan Ilmu Lingkungan

Geografi dan Ilmu Lingkungan merupakan salah satu Prodi di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada yang berada di bawah asuhan Jurusan Geografi Lingkungan. Sebelumnya prodi ini merupakan merger dari tiga prodi (Geografi Manusia, Geografi Umum, Geografi Fisik Lingkungan). Berbeda dengan Program Studi Geografi di Universitas lainnya, di Geografi dan Ilmu Lingkungan UGM ini selain dipelajari mengenai ilmu geografi juga dipelajari mengenai ilmu lingkungan. 

Gambar Fakultas Geografi UGM

Gedung kuliah Geografi dan Ilmu Lingkungan atau Fakultas Geografi beralamat di Sekip Utara Jalan Kaliurang, Bulaksumur, Yogyakarta. Secara absolut Fakultas Geografi berada pada zona 49 M 0431334 mT 9141460 mU dan dilihat dari posisi relatifnya berada di Kluster Sains sebelah Utara Fakultas MIPA Utara dan Timur Fakultas Biologi.

Gambar Citra Google Earth Fakultas Geografi UGM

Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan menghasilkan sarjana sains (bergelar S.Si.) dengan kompetensi ahli geografi dan ilmu lingkungan yang bermoral berdasarkan jatidiri bangsa dan mampu:
  1. Mengembangkan ilmu geografi dan ilmu lingkungan, ketrampilannya serta memanfaatkan konsep geografi dan ilmu lingkungan dengan baik sesuai ruang dan waktu;
  2. Melakukan analisis dan sintesis yang mendasarkan pada pemikiran geografi dan lingkungan serta penalaran logis;
  3. Mengembangkan kompetensi pengetahuan dan ketrampilan geografi dan lingkungan yang dimiliki untuk melakukan prediksi terhadap kecenderungan perubahan yang terjadi di lingkungan alam dan masyarakat;
  4. Membekali diri untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan telah terakreditasi A : SK BAN-PT No. 028/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX tanggal 16 September 2009. Selain itu Fakultas Geografi juga telah memperoleh sertifikasi internasional dalam jaminan mutu akademik, yaitu ISO 9001:2008 Tentang Jaminan Kualitas Mutu Akademik (TUV-Germany) dan ISO 17025 Tentang Jaminan Kualitas Mutu Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air (KAN). Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan juga melakukan kerjasama pendidikan, baik kerjasama dalam negeri dan juga kerjasama tingkat internasional dengan ITC Enschede, Cologne University (Jerman), Chiba University (Jepang) dan University of Utrecht (Belanda). 

Untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa Geografi dan Ilmu Lingkungan dalam memenuhi kompetensi tersebut, Pogram Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan menunjang dengan fasilitas-fasilitas pendidikan yang tersedia, diantaranya:
  1. Laboratorium Geomorfologi Dasar
  2. Laboratorium Geografi Tanah
  3. Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air
  4. Laboratorium Geohidrologi
  5. Laboratorium Geomorfologi Terapan
  6. Laboratorium Hidrometeorologi
  7. Laboratorium Permukiman dan Sumberdaya
  8. Laboratorium Kependudukan dan Tenaga Kerja
Selain mengikti kegiatan perkuliahan dengan mata kuliah terkait Geografi dan Ilmu Lingkungan yang beragam, mahasiswa Geografi dan Ilmu Lingkungan juga dapat mengembangkan kemampuan berorganisasi dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan yang ada di Fakultas Geografi, yaitu :
  1. Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM-KM), Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
  2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi Lingkungan, Environmental Geography Student Association (EGSA)
  3. Unit Kegiatan Mahasiswa Muslim Fakultas Geografi UGM : Jama’ah Musholla Geografi (JMG)
  4. Unit Kegiatan Mahasiswa Kepencintaalaman Fakultas Geografi UGM : GEGAMA
  5. Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Pemikiran dan Keilmuan Geografi : Geography Study Club (GSC)
  6. Unit Kegiatan Mahaiswa Kesenian Fakultas Geografi UGM : Bengkel Kesenian Geografi (BEKAGE)
Selanjutnya alumni Geografi dan Ilmu Lingkungan tersebar diberbagai instansi antara lain: Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Koordinasi dan Survai Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), Departemen Kehutanan, BAPPEDA, Badan Pusat Statistik (BPS), Depnakertrans, LIPI, BNPB, Dinas Kesehatan, dan Instansi yang lain. Swasta terkait geografi dan ilmu lingkungan adalah PT ENVICOM, PT Waindo Spec Terra, PT EXSA, ER MAPPER, ESRI, dan lain sebagainya.